"Dalam proses penghentian sempat terjadi proses pengejaran oleh Tim Patroli TNI AL, dikarenakan kapal tersebut sempat berupaya untuk melarikan diri, yang menjadi kecurigaan itu kapal ini tidak ada alat penangkap ikan, sehingga selanjutnya para Prajurit Lanal TBK mengadakan aksi pemeriksaan secara menyeluruh," kata Fauzi.
"Kepulauan Riau adalah corong terdepan masuknya barang-barang ini. Sehingga kita selalu berupaya berkomitmen untuk menindaklanjuti perintah KSAL Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali,” sambungnya.
Lebih lanjut, setelah Tim Patroli berhasil menghentikan dan melakukan pemeriksaan awal didapatkan data bahwa kapal tersebut merupakan Kapal Ikan Asing berbendera Thailand yang diawaki oleh 5 (lima) orang WNA, dengan identitas Nakhoda inisial KS, warga negara Thailand, dan 4 (empat) ABK yang berinisial UTT, AKO, KL dan S warga negara Myanmar.
Setelah kapal tiba di pangkalan, Tim Patroli pun melakukan penyelidikan lanjutan dan ditemukan muatan berupa 95 buah karung dengan warna berbeda, yaitu kuning dan putih. Setelah dibongkar, ternyata 35 karung berwarna kuning berisi puluhan bungkus teh China dengan total berat 705 Kg.
"Sedangkan karung berwarna putih berjumlah 60 karung, 1 karungnya berisi 20 bungkus Teh China berwana merah, total 1.200 bungkus, total berat 1.200 Kg. Sehingga jumlah keseluruhan adalah 1.900 Kg atau 1,9 Ton," jelas Fauzi.
Dari hasil pemeriksaan Tim dari Kanwil Bea Cukai Kepri menggunakan alat Narkotest Reagent U dan Reagent L terdapat indikasi barang yang terdapat di dalam teh China tersebut merupakan narkotika jenis Sabu dan Kokain.
Beranda
Hukum dan Kriminal
Penyelundupan 1,2 Ton Kokain dan Sabu di Perairan Kepulauan Riau Berhasil Digagalkan
Penyelundupan 1,2 Ton Kokain dan Sabu di Perairan Kepulauan Riau Berhasil Digagalkan
Barang haram tersebut diselundupkan menggunakan Kapal Ikan Asing yang mencoba memasuki Perairan Indonesia melalui Selat Durian Kepulauan Riau.