Merespons kritik dari AS, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India pada Senin menyatakan bahwa tindakan Trump "tak dapat dibenarkan dan tak beralasan".
"Seperti selayaknya negara ekonomi besar, India akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kepentingan nasional dan keamanan ekonominya," kata Kemlu India.
India menyebut bahwa AS pun masih mengimpor produk Rusia, seperti uranium heksafluorida untuk industri nuklirnya serta bahan-bahan kimia dan produk pupuk.
Ketika Donald Trump mengumumkan rencananya menjatuhkan tarif 25 persen terhadap India akhir Juli lalu, ia mengkritisi India yang masih membeli alutsista dari Rusia sembari mengeluhkan hambatan dagang yang "menjengkelkan".
Kala itu, Trump berkata akan menetapkan nilai tarif baru kepada India, ditambah "penalti" tambahan yang tidak ia rincikan.
Pertengahan Juli lalu, Presiden AS menyebut Rusia dapat dikenakan tarif yang sangat tinggi, kemungkinan hingga 100 persen, jika negara itu tak kunjung menghentikan perang di Ukraina.
Trump juga mengancam tambahan tarif bagi negara-negara yang masih membeli minyak ataupun produk lainnya dari Rusia.
Sumber: Kyodo