CARAPANDANG - Beijing dilanda bencana setelah hujan deras memicu banjir besar, menyebabkan lebih dari 82.000 warga dievakuasi dari wilayah-wilayah berisiko. Menurut laporan media pemerintah Tiongkok, evakuasi dilakukan di berbagai daerah di ibu kota, dilansir dari CNA.
Hal ini terjadi setelah banjir parah melanda pinggiran utara kota dan menewaskan sedikitnya 44 orang, sembilan lainnya masih dinyatakan hilang. Xinhua melaporkan hingga pukul 21.00 waktu setempat pada Senin (4/8/2025), puluhan ribu orang telah dipindahkan.
Evakuasi ini dilakukan berdasarkan informasi dari markas pengendalian banjir kota Beijing. Pemerintah juga mengeluarkan peringatan merah, tingkat siaga tertinggi dalam sistem empat level.
Peringatan tersebut memperkirakan hujan deras akan terus berlangsung dari Senin (4/8/2025) siang hingga Selasa (5/8/2025) pagi. Seorang pejabat lokal mengatakan adanya "kekurangan" dalam sistem tanggap darurat.
Meski demikian, bencana terbaru ini menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi dalam hal kesiapsiagaan dan manajemen risiko bencana. Evakuasi massal yang terjadi kali ini menunjukkan bahwa sistem peringatan dini dan respons darurat perlu ditingkatkan.
