Dia tegas mengatakan bahwa sejarah adalah ilmu yang dinamis. Seiring berkembangnya metodologi, teknologi arsip digital, serta terbukanya dokumen-dokumen lama, banyak fakta baru yang bisa diungkap.
“Penulisan ulang memungkinkan sejarah bangsa terus dikaji ulang dengan pendekatan yang lebih kritis dan beragam. Ini penting, agar sejarah tidak menjadi alat pembenaran kekuasaan semata, melainkan menjadi cermin reflektif yang membimbing bangsa ke arah yang lebih baik dan dewasa secara politik dan budaya,”ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa penulisan ulang sejarah Indonesia melibatkan lebih dari 100 orang sejarawan. Nantinya akan dipimpin oleh Guru Besar Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Susanto Zuhdi.
Beranda
Suara Senayan
Wacana Penulisan Ulang Sejarah, Anggota DPR: Harus Libatkan Ahli dan Transparan
Wacana Penulisan Ulang Sejarah, Anggota DPR: Harus Libatkan Ahli dan Transparan
Sebab itu, penulisan ulang sejarah perlu dilakukan untuk menghadirkan narasi yang lebih adil, lengkap, dan objektif.