Sementara itu, Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Payakumbuh, Hadiatul Rahmat, mengatakan bahwa turnamen ini menjadi momentum penting untuk membangun citra positif biliar di tengah masyarakat.
“Melalui turnamen ini, kami ingin menghapus stigma negatif terhadap olahraga biliar. Ini adalah cabang yang membutuhkan konsentrasi tinggi, teknik, dan sportivitas. Kami melihat potensi besar dari anak-anak muda Payakumbuh,” kata Hadiatul.
Ia menambahkan bahwa POBSI akan terus mendorong pembinaan atlet secara berkelanjutan dan menjadikan turnamen ini sebagai agenda rutin setiap tahun.
“Turnamen ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pencarian bibit atlet potensial. Harapan kami, Payakumbuh bisa menjadi barometer biliar di Sumatera Barat bahkan nasional,” ujarnya.
Hadiatul juga menyampaikan bahwa POBSI siap berkolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan komunitas biliar demi kemajuan olahraga ini.
Dalam turnamen tersebut, Juara I diraih oleh Cenda dari klub Poin-K, disusul rekan setimnya Kevin di posisi kedua. Posisi semifinalis ditempati Kanak dari klub Denaf dan Rio dari klub 9-Ball.
Untuk kategori ekshibisi, Yudhi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Luak Limopuluah tampil sebagai juara pertama, sementara Marta Minanda dari Pemko Payakumbuh meraih posisi kedua. (MC)