Ia juga menyatakan RS Kemenkes memiliki tiga misi utama, yakni memberikan pelayanan terbaik, menjadi pusat pendidikan dan riset, serta mengampu dan membina rumah sakit-rumah sakit daerah di wilayah tengah Sumatra.
“Kalau ada stroke di Meranti, jangan sampai terlambat. RSUD Meranti harus mampu tangani. RS Kemenkes ini tugasnya bantu mereka,” ucapnya.
Ia juga menekankan efisiensi anggaran dan pemanfaatan teknologi dalam belanja alat dan obat-obatan. Dari sisi pendidikan, RSUP Riau ini akan menjadi pusat pelatihan regional.
RS ini dibangun di atas lahan seluas 10 hektare di Jalan Naga Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2026 dengan total luas bangunan mencapai 47.932 meter persegi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes Andi Saguni dalam laporannya menyampaikan RS ini akan memiliki 351 tempat tidur, 8 ruang operasi, 2 cath lab, 54 tempat tidur perawatan intensif, serta 41 poliklinik.
“Kita hadirkan layanan unggulan seperti bedah jantung terbuka, robotik surgery, kemoterapi, hingga transplantasi,” ujarnya.
Pelaksana Harian Sekda Provinsi Riau, Job Kurniawan, menyambut baik kehadiran RS ini. Ia berharap proyek ini dapat menjadi solusi permanen bagi masyarakat Riau yang selama ini harus menyeberang ke Malaysia atau Singapura untuk mendapatkan pengobatan.