CARAPANDANG - Disney kembali membuktikan kekuatan waralaba klasiknya dengan kesuksesan besar film live-action Lilo & Stitch. Film ini mencetak pendapatan sebesar $183 juta (Rp2,9 triliun) di Amerika Serikat dan $341,7 juta (Rp5,5 triliun) secara global pada akhir pekan Memorial Day.
Melansir dari Deadline, Senin (26/5/2025), sejak ditampilkan dalam cuplikan promosi di ajang CinemaCon, Stitch telah mencuri perhatian publik. Meski Disney sebelumnya mengumumkan akan mengurangi produksi live-action dari film animasi klasik, waralaba ini menjadi pengecualian.
Pasalnya, produk konsumen Lilo & Stitch menghasilkan lebih dari $2,5 miliar (Rp40,5 triliun) pada tahun 2024 saja. Hal ini menjadikannya salah satu dari sebelas waralaba Disney yang melampaui angka $1 miliar (Rp16,2 triliun) dalam penjualan ritel tahunan.
Film ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik animasi klasik bahkan 23 tahun setelah rilis pertamanya. Popularitas film ini terus tumbuh, terbukti dari total jam tonton lebih dari 546 juta jam untuk seluruh katalog 'Lilo & Stitch' di Disney+.
Sementara itu, film orisinalnya ditonton lebih dari 280 juta jam. Angka-angka ini menjadi pendorong kuat bagi Disney untuk mengembangkan versi live-action.
Film yang disutradarai oleh Dean Fleischer Camp ini dibuat dengan anggaran sebesar $100 juta (Rp1,6 triliun). Titik impas diperkirakan tercapai hanya dengan pendapatan global sebesar $205 juta (Rp3,3 triliun).
