"Kebijakan subsidi yang dikelola secara bertanggung jawab dan profesional memungkinkan aksesibilitas yang lebih merata di berbagai daerah. Tak lupa, mendukung pergerakan masyarakat lintas provinsi dengan biaya yang terjangkau,” ujarnya.
Ia menambahkan, subsidi memperkuat performa angkutan barang yang vital bagi ketahanan energi dan logistik nasional. Volume angkutan barang naik tiga persen menjadi 21.601.203 ton, pada empat bulan pertama 2025.
Komoditas batu bara mendominasi dengan 17.945.049 ton untuk pembangkit listrik Jawa dan Bali. Volume barang kereta mencapai 5.542.306 ton, naik 6 persen, pada April 2025.
Peningkatan layanan juga terlihat pada angkutan pupuk yang tumbuh 155 persen menjadi 9.120 ton. Layanan retail logistik rel naik 17 persen menjadi 77.859 ton pada Januari-April 2025.
Anne menegaskan, kepercayaan masyarakat adalah buah dari komitmen perusahaan. Pemanfaatan subsidi BBM menjadi amanah yang dikelola dengan akuntabilitas tinggi.
