Beranda Kesehatan Gelombang Panas Bisa Picu Kekambuhan Asma

Gelombang Panas Bisa Picu Kekambuhan Asma

Musim panas sering disertai peningkatan gelombang panas yang memperburuk kualitas udara bisa berdampak serius pada kelompok rentan dengan masalah pernapasan seperti penderita asma.

0
Istimewa

Gelombang panas, menurut dr Kinjal juga menyebabkan dehidrasi pada tubuh, yang mengakibatkan pengeringan sekresi di dalam saluran napas, menyebabkan penyempitan dan menyulitkan pernapasan bagi penderita asma.

Faktor lainnya seperti kelembaban yang tinggi selama musim panas, di mana mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri, yang dapat menginfeksi atau mengiritasi paru-paru, sehingga memperburuk asma.

Selain itu, gastritis dan makan makanan dingin di musim panas juga dapat menjadi pemicu asma.

"Infeksi saluran pernapasan atas akibat perubahan iklim dapat memicu serangan asma," katanya.

Ia juga menyampaikan tanda-tanda serangan asma yang perlu diwaspadai, seperti meningkatnya sesak napas, batuk dengan atau tanpa dahak, dada terasa sesak, berat, atau nyeri, suara napas berbunyi dari dada, terbangun di malam hari karena gejala-gejala tersebut.

Penurunan nilai PEFR (Peak Expiratory Flow Rate), di mana suatu pengukuran seberapa cepat dan kuat seseorang dapat menghembuskan napas.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan sejumlah kiat yang bisa dilakukan penderita asma seperti dikontrol dengan baik dengan pengobatan yang 'optimal'.

Kemudian, vaksinasi dengan vaksin influenza dan pneumokokus, membangun kekebalan tubuh dengan cukup protein dan makanan kaya antioksidan membantu melawan infeksi dan iritasi, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cairan yang cukup.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here