Trump menyebut serangan tersebut sebagai "keberhasilan militer spektakuler", sementara para pemimpin dunia mengeluarkan reaksi keras. Iran menyebut serangan itu sebagai "pelanggaran berat" terhadap hukum internasional dan berjanji akan membalas. PBB menyerukan de-eskalasi, namun pasar sudah menunjukkan lonjakan permintaan terhadap aset-aset safe haven.
Menuju pembukaan perdagangan hari Senin, emas (XAU/USD) diposisikan untuk gap-up potensial, dengan target jangka pendek ke US$ 3.450, bahkan bisa menuju US$ 3.500 jika momentum bullish berlanjut sepanjang pekan. Pergerakan seperti ini bukan hal yang langka pada periode guncangan geopolitik, terutama saat risiko perang dan ketegangan nuklir meningkat. Untuk saat ini, emas tampak siap diuntungkan dari aksi lindung nilai kepanikan dan arus masuk safe haven.
Sebagai catatan, harga penutupan rekor emas sejauh ini ada di US$ 3.432,19 per troy ons. Kendati demikian, jika dihitung perdagangan intraday, harga emas pada perdagangan kemarin lebih rendah. Rekor harga intraday pada perdagangan Jumat adalah US$ 3.446,2 per troy ons. Catatan ini hanya kalah dari rekor intraday tertinggi dalam sejarah di US$ 3.500,05 yang tercipta pada 22 April 2025. dilansir cnbcindonesia.com